Hubungan asmara pedangdut Ayu Ting Ting dengan sang kekasih, Lettu Fardana dikabarkan telah kandas. Jalinan asmara sejoli yang akan berlabuh ke pelaminan ini nampaknya tak berujung indah. Pasalnya, hubungan Ayu Ting Ting dan Lettu Fardana diisukan telah putus ditengah jalan.
Kabar itu mencuat setelah netizen mendapati foto pelantun Alamat Palsu tersebut tak lagi tersisa di laman Instagram Lettu Fardana. Ditambah, dengan komentar komentar para sahabatnya yang menyiratkan bahwa hubungan keduanya memang telah berakhir. Menanggapi hal tersebut, seorang pakar psikolog Nurcahyati ikut mengomentari terkait kisah asmara sang pedangdut.
Menurut Nurcahyati, hubungan yang berakhir kandas walaupun sudah terikat merupakan hal yang sangat wajar terjadi. Pengakuan itu dikatakan Nurcahyati, dikutip dalam YouTube Cumicumi, Senin (1/7/2024). Sosok Andika Rosadi Suami Nisya Ahmad yang Digugat Cerai, Dikira Pengangguran Ternyata Punya Tambang Bangkapos.com
Niat dan Pahala Puasa Syawal 6 Hari Mulai Besok dan 5 Hari yang Diharamkan untuk Berpuasa Wartakotalive.com "Hubungan yang sudah direncanakan baik tiba tiba harus kandas atau putus menurut saya itu satu hal yang lumrah." "Siapapun bisa mengalami itu," ujar Nurcahyati.
Nurcahyati menjelaskan bahwa suatu hubungan itu merupakan suatu proses untuk saling mengenal. "Karena suatu hubungan ini kan proses gitu, kalau ternyata di tengahnya ada ketidakcocokan ya walaupun mungkin dua keluarga sudah baik Tapi di antara masing masing pasangan itu komunikasinya enggak intensif atau mungkin ada konflik konflik yang enggak mampu mereka selesaikan secara baik gitu ya lalu akhirnya jadi melebar lalu menimbulkan keraguan menimbulkan lagi ketidakyakinan," jelas Nurcahyati. "Pada akhirnya mereka memutuskan untuk ya sudah kita selesaikan saja hubungan ini," imbuhnya.
Disinggung mengenai trauma, Nurcahyati berujar bahwa jika seseorang sudah menyadari sedari awal, maka tekanan di dalam hubungan pun tak akan terlalu dalam. "Saat seseorang di awal sebenarnya mereka menjalani hubungannya dengan sadar ya bahwa setiap hubungan itu ujungnya dua kalau gak lanjut ya selesai gitu ya." "Kalau dia sudah punya kesadaran sebaik itu maka setiap akhir dari hubungan yang dia jalani entah itu akhirnya pupus, traumanya tidak akan terlalu dalam," terangnya.
Sehingga, setiap pasangan akan lebih mudah untuk berintropeksi diri apa yang kurang dari dirinya yang membuat hubungannya selalu berakhir demikian. "Karena kesadaran ini akan membantu mereka untuk bisa mudah melakukan refleksi diri atau introspeksi." "Apa sih yang membuat ini engak berhasil?" pungkasnya. Artikel ini merupakan bagian dari
KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.